iklan jual beli mobil

Pemerintah Berikan Kompensasi Listrik Rp 17,8 Triliun kepada PLN untuk Pemulihan Ekonomi

Listrik menerangi salah satu pasar di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Hadirnya listrik yang terjangkau membuat daya beli masyarakat terjaga dan perekonomian tumbuh.

Suarajatim.com - PT PLN (Persero) menerima apresiasi dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan atas percepatan pembayaran dana kompensasi senilai Rp 17,83 triliun


Kompensasi ini diberikan untuk menutup selisih tarif listrik beberapa golongan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik untuk kuartal IV 2023, dan telah dibayarkan pada Rabu (22/5). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.


Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam merealisasikan dana kompensasi ini. Menurutnya, pembayaran kompensasi ini tidak hanya membantu likuiditas perusahaan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam menggerakkan roda ekonomi melalui sektor kelistrikan.


"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia. Negara hadir mendukung layanan kelistrikan dan membantu perseroan untuk terus bertumbuh dengan arus kas positif. Lebih jauh, PLN dapat semakin aktif, di mana listrik bukan hanya untuk penerangan tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat," ujar Darmawan.


Darmawan menambahkan, di tengah tantangan ekonomi global, PLN bersama pemerintah terus berupaya menyediakan energi listrik yang adil dan terjangkau. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.


“Langkah ini adalah bukti nyata dari tata kelola yang baik oleh pemerintah dan komitmen negara dalam menjaga daya beli serta memastikan pelayanan listrik yang berkesinambungan,” kata Darmawan.


Sepanjang 2023, PLN melakukan berbagai upaya luar biasa untuk menjaga stabilitas keuangan, termasuk melalui program Cash War Room (CWR) yang fokus pada penguatan manajemen keuangan secara komprehensif, mulai dari pengendalian anggaran dan kinerja, pengelolaan likuiditas, manajemen utang, hingga pengelolaan valuasi aset. Pada 2024, program CWR juga akan berfokus pada peningkatan pendapatan melalui optimasi penjualan dan distribusi.


“Dengan program ini, kami memiliki visibilitas yang baik terhadap pendapatan dan pengeluaran, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, sehingga pengelolaan keuangan dapat lebih optimal dan efisien,” tambah Darmawan.


Meski menghadapi berbagai tantangan ekonomi, PLN tetap berkomitmen mendorong pertumbuhan kinerja. Hal ini tercermin dari penjualan listrik PLN sepanjang 2023 yang mengalami peningkatan. 


Penjualan listrik mencapai 285,23 Terawatt hour (TWh), tumbuh 5,32 persen year on year (yoy) dari 2022 yang sebesar 270,82 TWh. Segmen bisnis menjadi salah satu pendorong utama dengan pertumbuhan 12,53 persen, sementara segmen industri menjadi penyumbang terbesar dengan 30,72 persen dari total energi jual.


"PLN memastikan kompensasi yang diberikan kepada masyarakat digunakan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan serta menjamin pasokan listrik yang andal bagi masyarakat," pungkas Darmawan.(*)


Baca utas PLN dari Google News

LihatTutupKomentar