PLN Enjiniring dan EPPEI Jalin Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Berkelanjutan

SUARAJATIM (20/5) – PT PLN Enjiniring, anak usaha PLN Group, memperkuat komitmen transisi energi dengan menjalin kemitraan strategis bersama China Electric Power Planning & Engineering Institute (EPPEI). Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan meningkatkan kapasitas SDM melalui transfer teknologi dan pengetahuan global.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri), Direktur Manajamen Risiko PLN, Suroso Isnandar (kiri), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi (kedua dari kanan) dan EVP Perencanaan & Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono (kanan) ketika berdiskusi dengan EPPEI di Jakarta pada Jumat (9/5).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, dan Deputy Director EPPEI, Wang Shunchao, di Jakarta, Jumat (9/5). Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya PLN Group mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan kolaborasi ini memperkuat peran PLN sebagai pionir transformasi energi di Indonesia. “Ini langkah konkret untuk meningkatkan porsi EBT dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Kami memastikan penggunaan teknologi modern dan berkelanjutan melalui kerja sama dengan mitra global seperti EPPEI,” ujar Darmawan.

PLN Enjiniring dan EPPEI akan fokus pada pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT, permodelan sistem kelistrikan, serta penerapan teknologi penyimpanan energi. Chairani Rachmatullah menekankan, kerja sama ini tidak hanya memperkuat infrastruktur, tetapi juga kapabilitas teknis SDM.

“Kolaborasi ini menjadi katalis transfer pengetahuan dan pengalaman teknis global, terutama dalam menghadapi tantangan penetrasi VRE (Variable Renewable Energy),” jelas Chairani.

Salah satu agenda utama adalah pembentukan tim kerja gabungan untuk capacity building. Tim ini akan merancang dokumen enjiniring bersama, melakukan knowledge sharing, dan benchmarking praktik terbaik industri ketenagalistrikan global. “Kami membangun organisasi yang adaptif dan kompetitif dengan memperluas akses ke pengalaman internasional,” tambah Chairani.

Lyu Zexiang, Chairman China Energy Engineering Corporation (CEEC), menyatakan optimisme atas kolaborasi ini. “Kami akan mengerahkan ahli dan insinyur terbaik untuk menciptakan solusi energi yang ramah lingkungan, efisien, dan andal. Fokus utama termasuk pengembangan sistem penyimpanan energi dan teknologi baterai berkelanjutan,” ujar Lyu.

Kolaborasi ini diharapkan mempercepat transformasi PLN Enjiniring sebagai center of excellence di bidang enjiniring ketenagalistrikan. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional menjadi 23% pada 2025 dan 70% pada 2060.

Dengan dukungan teknologi dan SDM mumpuni, PLN Enjiniring berkomitmen menjadi mitra andal dalam membangun infrastruktur energi berkelanjutan. Sinergi global ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan sistem kelistrikan nasional yang modern, andal, dan rendah emisi.
LihatTutupKomentar