PLN dan Kemendiktisaintek Sinergi Kembangkan Riset Ketenagalistrikan untuk Dukung Indonesia Emas 2045

SUARAJATIM - PT PLN (Persero) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memperkuat kolaborasi strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di bidang riset dan pengembangan ketenagalistrikan. Kerja sama ini diresmikan pada peluncuran program "Diktisaintek Berdampak" dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (2/5).
Penandatanganan MoU PLN dan Kemendiktisaintek untuk Pengembangan Riset Ketenagalistrikan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan) bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Togar Mangihut Simatupang (kedua dari kiri) melakukan penandatanganan MoU mengenai Kerja Sama Riset dan Pengembangan di Bidang Ketenagalistrikan di sela peluncuran program "Diktisaintek Berdampak" pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, (2/5).
Kolaborasi ini menjadi langkah konkret dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan inovasi teknologi untuk mendukung transisi energi serta ketahanan listrik nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan penguatan SDM dan inovasi sebagai pilar utama pembangunan. Ia menyatakan bahwa pendidikan tinggi dan riset memegang peran krusial dalam menjawab tantangan industri, termasuk di sektor energi.

“Industri adalah lokomotif kemajuan bangsa. Untuk itu, perguruan tinggi dan lembaga riset perlu berkolaborasi dengan dunia industri guna menghilirisasi temuan inovasi dan menyelesaikan persoalan riil di lapangan,” ujar Brian. Program "Diktisaintek Berdampak" disebutnya sebagai wujud komitmen kementerian dalam mempercepat kontribusi nyata akademisi dan peneliti bagi pembangunan nasional.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya fokus pada penguatan infrastruktur listrik, tetapi juga pada pembangunan kapasitas SDM yang mampu mendorong transformasi teknologi. Menurutnya, sinergi dengan Kemendiktisaintek akan mempercepat pengembangan inovasi di seluruh rantai pasok ketenagalistrikan, mulai dari pembangkitan hingga distribusi energi.
riset ketenagalistrikan, SDM unggul 2045, transisi energi, kolaborasi PLN-Kemendiktisaintek, hilirisasi riset, Indonesia Emas 2045, Asta Cita Prabowo
Ilustrasi mahasiswa ITPLN sedang melakukan pembelajaran di laboratorium kampus. Melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, PLN berkomitmen untuk terus mendukung kolaborasi riset, inovasi, dan penguatan SDM nasional di sektor energi dengan memberikan ruang bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti dalam mengembangkan kapasitasnya melalui pembinaan, sosialisasi, dan advokasi.
“Kami tidak hanya berperan sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai katalisator kemajuan teknologi. SDM unggul adalah kunci utama dalam menghadirkan solusi energi berkelanjutan,” tegas Darmawan. PLN berkomitmen membuka ruang bagi akademisi, mahasiswa, dan peneliti untuk terlibat dalam proyek strategis, mulai dari riset energi terbarukan hingga digitalisasi sistem kelistrikan.

Ruang lingkup kerja sama mencakup penyelarasan riset perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, pembinaan talenta, serta advokasi kebijakan berbasis data. Kedua pihak juga sepakat mendorong komersialisasi hasil riset, seperti teknologi smart grid, sistem penyimpanan energi, dan pengoptimalan pembangkit hijau. Langkah ini diharapkan mempercepat target swasembada energi dan transisi menuju net zero emission pada 2060.

Kolaborasi PLN dan Kemendiktisaintek menjadi sinyal positif bagi terciptanya ekosistem riset yang adaptif dengan dinamika global. Melalui integrasi antara dunia akademik dan praktisi industri, Indonesia berpotensi melahirkan generasi pemikir sekaligus pelaku yang mampu membawa negeri ini menjadi pemain utama di kancah energi bersih dunia.
LihatTutupKomentar