Berkat Transformasi Digital, PLN Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Nataru 2024-2025

SUARAJATIM – Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memantau langsung operasi sistem kelistrikan Jawa Madura Bali (Jamali) di PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul, Depok. Kunjungan ini bertujuan memastikan transformasi digital PLN berjalan optimal dalam melayani masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama Dirut PLN Darmawan Prasodjo memantau operasi sistem kelistrikan di PLN UIP2B Gandul.

Wamen Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik. “Kami tadi melihat langsung sistem kontrolnya, memastikan bahwa pasokan listrik selama Nataru aman. Saya sangat mengapresiasi kerja keras jajaran Direksi dan insan PLN sebagai ujung tombak ketahanan energi,” ujar Tiko.

Ia juga menekankan pentingnya kesehatan operasional dan keuangan PLN untuk mendukung berbagai penugasan pemerintah, termasuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT). "Kesehatan keuangan PLN menjadi kunci dalam membangun kapasitas EBT baru serta memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan kepada masyarakat,” lanjutnya.

Transformasi Digital PLN, Bukti Komitmen untuk Layanan Optimal
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa transformasi digital menjadi tulang punggung keberhasilan perusahaan. Dalam empat tahun terakhir, PLN telah mendigitalisasi seluruh proses bisnisnya. “Digitalisasi ini meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan listrik secara signifikan. Melalui integrasi teknologi dan optimalisasi jaringan, kami berhasil menekan durasi (SAIDI) dan frekuensi pemadaman (SAIFI) secara signifikan,” tegas Darmawan.

Hingga November 2024, SAIDI tercatat menurun 15,6%, sementara SAIFI turun 30,44% dibandingkan tahun lalu. Sejak transformasi dimulai pada 2020, PLN berhasil memangkas SAIDI sebesar 62,57% dan SAIFI hingga 67,89%.

“Melalui pemantauan berbasis teknologi digital, kami memastikan distribusi daya berjalan optimal, termasuk deteksi dini gangguan dan pengaturan beban secara efisien,” tambahnya.

Kesiapan Infrastruktur dan Personel PLN Selama Nataru
Selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PLN mencatat beban puncak sekitar 39 gigawatt (GW) dengan kapasitas daya mampu sebesar 53 GW, menyediakan cadangan energi sebesar 14 GW. PLN juga mengoperasikan 4.336 posko siaga dengan dukungan 81.591 personel di seluruh Indonesia untuk merespons potensi gangguan kelistrikan.

“Pendekatan digitalisasi tidak hanya meningkatkan responsivitas kami dalam menangani gangguan, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan di tengah tingginya permintaan listrik,” jelas Darmawan.

PLN berkomitmen melanjutkan investasi di bidang teknologi digital dan pengembangan sumber daya manusia. Strategi ini sejalan dengan upaya transisi energi nasional menuju bauran energi bersih.

“Melalui sinergi antara pemerintah, PLN, dan pemangku kepentingan, kami yakin dapat menyediakan layanan listrik yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Darmawan.

Keberhasilan transformasi digital PLN menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor kelistrikan. Langkah ini tidak hanya menjamin pasokan listrik selama Nataru 2024, tetapi juga menjadi pondasi kuat menuju masa depan kelistrikan yang berkelanjutan di Indonesia.

LihatTutupKomentar