Pendapatan Rekor PLN 2024 Capai Rp545 Triliun, Penjualan Listrik Tembus 306 TWhSUARAJATIM - PT PLN (Persero) mencatatkan prestasi bersejarah pada tahun 2024. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp545,4 triliun. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam perjalanan perusahaan. Pertumbuhan pendapatan mencapai 11,9% dibanding tahun 2023. Laba bersih yang diraih juga signifikan, yakni Rp17,76 triliun.
![]() |
Petugas PLN sedang melayani pelanggan rumah tangga di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Hadirnya listrik yang andal tentunya dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. |
Kinerja gemilang ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024. RUPS berlangsung di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Ali Masykur Musa, Komisaris Independen PLN mewakili Dewan Komisaris, memberikan apresiasi. "Dewan Komisaris mengapresiasi atas pencapaian kinerja Direksi pada tahun 2024 dengan realisasi penjualan tenaga listrik yang meningkat signifikan. Selanjutnya, Direksi agar tetap melakukan langkah strategis dalam menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Ali.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan peran vital Pemerintah. “Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung PLN agar tetap kuat dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global. Tentunya kami sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Danantara yang terus mendorong transformasi nyata dan terukur guna menjawab semua tantangan dan menjalankan peran PLN sebagai garda depan ketahanan energi nasional,” jelas Darmawan.
Transformasi besar-besaran sejak 2020 menjadi fondasi utama. Penerapan digitalisasi, efisiensi operasional, dan pemasaran adaptif meningkatkan daya saing dan kinerja keuangan.
Secara rinci, penjualan tenaga listrik PLN tahun 2024 mencapai 306,22 terawatt hour (TWh). Jumlah ini tumbuh 6,17% dibanding realisasi 2023. Capaian ini melebihi target pemerintah sebesar 299,99 TWh, mencapai 102,08%. Penjualan listrik menjadi penyumbang utama pendapatan dengan nilai Rp353,17 triliun, naik dari Rp333,19 triliun tahun sebelumnya.
Sektor rumah tangga mendominasi penjualan listrik dengan porsi 43%. Sektor industri menyumbang 30%, disusul bisnis 19%, dan sektor lain 8%. Pertumbuhan pelanggan mencapai 5,88% atau bertambah 3,72 juta pelanggan.
Program Listrik Desa (Lisdes) berperan penting dalam perluasan jangkauan. Pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dipercepat. Rasio elektrifikasi nasional kini mencapai 99,83%. Penjualan listrik pelanggan rumah tangga naik 6,62% menjadi 130,43 TWh. Darmawan menyatakan, “Peningkatan jumlah pelanggan di sektor rumah tangga, khususnya di desa-desa, merupakan komitmen kami untuk memastikan pemerataan akses listrik di seantero Indonesia sesuai arahan Pemerintah. Ini bukan hanya mendongkrak penjualan, tetapi juga untuk memastikan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia.”
Di sektor industri, PLN mendukung program hilirisasi nasional. Penjualan listrik ke industri tumbuh 4,17% menjadi 92,28 TWh. Kebutuhan listrik dari smelter dan industri pengolahan mineral strategis meningkat.
Ke depan, PLN fokus pada penyediaan pasokan listrik andal, bersih, dan terjangkau. “PLN berkomitmen untuk terus mendukung program hilirisasi nasional sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah, kami akan terus berupaya menghadirkan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan guna mendukung perkembangan industri strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," tegas Darmawan menutup paparan.