47 PLTS Terbaru Beroperasi, 5.383 Keluarga 3T Terangi Rumah Pakai Listrik Surya

SUARAJATIM - Pemerintah Indonesia meresmikan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 47 desa tersebar di 11 provinsi. Proyek ini memberi akses listrik bersih kepada 5.383 keluarga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Peresmian dipimpin Presiden Prabowo Subianto di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6).
Kolaborasi antara PLN dan Medco dalam pembangunan PLTS Bali Timur berkapasitas 25 megawatt peak (MWp). PLTS ini menjadi salah satu proyek yang juga diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (26/6).
Presiden Prabowo Subianto menegaskan energi surya menjadi solusi krusial pemerataan listrik di daerah terisolir. "Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi. Pulau-pulau terpencil dan desa di pegunungan akan punya akses listrik," ujarnya. Ia menambahkan langkah ini mempercepat target Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060. "Kita akan jadi negara yang capai zero carbon emissions tepat waktu. Program ini memotong biaya logistik energi mahal," tegas Presiden.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan PLTS jadi tulang punggung program elektrifikasi desa. "Dalam 4-5 tahun, insyaallah desa tanpa listrik akan terpasang PLTS lewat kerja sama swasta, PLN, dan negara. Ini wujud keadilan sosial," kata Bahlil.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkap total kapasitas 47 PLTS mencapai 27,8 megawatt (MW). "Program ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin transisi energi global. Ini gotong royong nasional untuk masa depan bersih dan inklusif," ujar Darmawan. Ia menggambarkan transformasi signifikan di desa 3T: "Dulu, anak belajar pakai lampu minyak, layanan kesehatan terbatas, ekonomi malam hari terhenti. Sekarang, listrik bersih mengubah segalanya. Anak belajar lebih lama, puskesmas melayani optimal, usaha rakyat tumbuh."

Proyek PLTS ini menjangkau provinsi seperti NTT, Maluku, Papua, dan Sulawesi. PLN mencatat 11 provinsi telah merasakan dampak langsung, termasuk peningkatan jam belajar anak 40% dan perluasan jam operasi UMKM lokal. Langkah ini menjadi fondasi percepatan elektrifikasi 100% desa 3T dalam lima tahun mendatang.
LihatTutupKomentar