PLN UIT JBM Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Bali untuk Mitigasi Perubahan Iklim

PLN Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Bali, Upaya Nyata Cegah Abrasi dan Serap Emisi
SUARAJATIM (9/7) – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memperkuat aksi pelestarian lingkungan dengan menanam 5.000 bibit mangrove di pesisir Kedonganan, Kabupaten Badung. Kegiatan ini melibatkan sejumlah unit PLN di Bali dan menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Penanaman bibit mangrove oleh karyawan PLN dan masyarakat di pesisir Kedonganan, Bali
Perwakilan PLN, pemerintah daerah, dan warga menanam mangrove di kawasan pesisir Kedonganan, Badung, Bali.
Penanaman dilakukan di kawasan rawan abrasi dan banjir rob. Tujuannya memulihkan ekosistem pesisir serta mendukung pengurangan emisi karbon. General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady, hadir langsung bersama pejabat PLN lainnya. Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, perwakilan UPTD Tahura Ngurah Rai, tokoh masyarakat, dan Kelompok Nelayan Wana Segara Kertih.

Handy Wihartady menekankan pentingnya aksi ini bagi lingkungan dan masyarakat pesisir. “Penanaman mangrove ini bentuk tanggung jawab moral PLN terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Kami harap program ini berikan manfaat nyata bagi Kedonganan, sekaligus upaya mitigasi dampak perubahan iklim,” ujarnya.

Metode penanaman menggunakan sistem rumpun berjarak. Setiap rumpun berisi 50 bibit untuk memastikan pertumbuhan optimal. Tim akan memantau perkembangan bibit dan melakukan penambahan jika ada yang mati. Cara ini dianggap efektif meningkatkan kelangsungan hidup mangrove.

Ekosistem mangrove memiliki fungsi ganda. Selain mencegah abrasi dan intrusi air laut, hutan bakau menjadi habitat penting bagi biota laut seperti ikan, udang, dan burung. Mangrove juga mampu menyerap karbon dioksida lebih tinggi dibandingkan hutan tropis daratan.

Keterlibatan Kelompok Nelayan Wana Segara Kertih menjadi kunci kesuksesan program. Masyarakat Kedonganan telah aktif dalam upaya konservasi lokal. Kolaborasi antara PLN, pemerintah, dan warga diharapkan mempercepat pemulihan kawasan Teluk Benoa yang rentan banjir.

Aksi ini selaras dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE). Penanaman mangrove memperlihatkan peran strategis PLN dalam menjaga keseimbangan alam sekaligus menjalankan operasional yang ramah lingkungan.
LihatTutupKomentar