Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif (depan kedua dari kanan) yang didampingi oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu (paling kiri), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (paling kanan), dan Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kedua dari kiri) ketika memastikan pasokan energi listrik bagi masyarakat andal selama periode Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. |
Suarajatim.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, memberikan apresiasi atas usaha PLN dalam menjaga keandalan pasokan energi listrik selama bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PTLGU) Gresik pada Kamis (4/4), Arifin menyatakan kepuasannya terhadap langkah-langkah PLN dalam memastikan sistem listrik yang handal bagi masyarakat.
"PLN telah melakukan langkah-langkah penting untuk mengatasi kendala-kendala dalam sistem kelistrikan. Dari segi kesiapan fisik dan teknis, saya yakin semuanya dalam kondisi aman. PLN telah melakukan antisipasi dan langkah-langkah preventif terhadap sistem dan programnya," ungkap Arifin.
Arifin juga menegaskan bahwa PLN secara rutin melakukan pengecekan untuk memastikan pasokan listrik tetap handal dan aman, bukan hanya selama momen Idul Fitri, tetapi sebagai bagian dari operasional harian.
"Langkah ini diambil agar pelayanan kepada masyarakat dapat maksimal dan tidak ada gangguan dalam pasokan listrik," tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang diwakili oleh Direktur Manajemen Pembangkitan, Adi Lumakso, menjelaskan bahwa kondisi sistem kelistrikan nasional selama periode Siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445 H (3 hingga 19 April 2024) secara umum dalam keadaan aman. Puncak permintaan listrik nasional pada periode tersebut mencapai 44.011 Megawatt (MW), sedangkan daya mampu pasok mencapai 52.638 MW, memberikan cadangan sebesar 8.627 MW.
"PLN memiliki pasokan listrik yang sangat andal. Kami juga memastikan keseimbangan daya nasional dengan cadangan yang cukup. Semua persiapan telah dilakukan dengan matang sejak jauh-jauh hari," jelas Adi.
Dia juga menegaskan bahwa pasokan energi primer untuk pembangkit berada dalam kondisi aman. Pasokan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki PLN tidak memiliki status darurat, dengan persediaan untuk rentang operasi mencapai 22,2 hingga 31,9 hari.
Begitu pula dengan pasokan gas, yang tersedia sebesar 802,84 billion British Thermal Unit (BBTU) untuk pembangkit di wilayah Jawa-Madura-Bali, 226,03 BBTU untuk Sumatera, 53,56 BBTU untuk Kalimantan, dan 35,86 BBTU untuk Sulawesi. Sementara itu, pasokan bahan bakar minyak (BBM) juga dalam kondisi aman dengan cadangan rata-rata mencapai 14,3 hari operasi di seluruh Indonesia.
Selama periode Siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, PLN telah menyiagakan 81.591 personel di 2.766 posko yang tersebar di berbagai wilayah. Personel ini dilengkapi dengan 1.731 genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB), 188 Unit Kabel Bergerak (UKB)/Unit Kabel dan Kubikel Bergerak (UKKB), 19 Trafo mobile, 33 ERS standby, 395 crane, 3.756 mobil, dan 3.318 sepeda motor operasional.
Tidak hanya itu, infrastruktur penunjang kendaraan listrik pemudik juga telah disiapkan, termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.(*)
Baca berita PLN lain di Google News