SUARAJATIM - PT PLN (Persero), bekerja sama dengan International Hydropower Association (IHA) dan Indonesia Hydropower Association (INAHA), meresmikan Kantor Bersama IHA-INAHA Asia Tenggara yang berlokasi di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Rabu (18/9).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN terus menjalin kolaborasi dengan mitra global untuk mendukung langkah transisi energi dari Pemerintah salah satunya melalui peresmian kantor bersama IHA dan INAHA di Kantor Pusat PLN. |
Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat pemanfaatan energi hijau, khususnya energi hidro, dalam mendukung target net zero emissions Indonesia pada tahun 2060.
Harris Yahya, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, menyatakan bahwa Indonesia saat ini memprioritaskan transisi energi.
Upaya ini mencakup pengembangan energi baru terbarukan (EBT), implementasi teknologi bersih seperti Carbon Capture Storage, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Dalam pengembangan EBT, Harris menyoroti bahwa potensi energi air Indonesia mencapai 95 GW, tetapi baru sebagian kecil yang dimanfaatkan.
“Pemanfaatan potensi besar ini harus didorong melalui kawasan industri hijau yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga air skala besar,” ujarnya.
Harris menambahkan, kolaborasi antara PLN, IHA, dan INAHA akan sangat penting untuk memaksimalkan potensi energi air di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi lintas pihak, termasuk dukungan dari organisasi internasional seperti IHA, akan membantu mengatasi tantangan lingkungan dan sosial terkait proyek energi hidro.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa peresmian kantor bersama ini akan mendorong inovasi baru dalam pemanfaatan energi hijau.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kita tidak sendiri dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Satu-satunya cara untuk menangani perubahan iklim adalah melalui kerja sama global,” kata Darmawan.
Darmawan juga menekankan bahwa kantor bersama ini akan menjadi platform untuk bertukar informasi dan mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, guna mempercepat implementasi energi hijau, khususnya energi hidro.
Malcolm Turnbull, mantan Perdana Menteri Australia sekaligus Presiden IHA, memuji kolaborasi ini sebagai kunci penting dalam misi global pemanfaatan energi hijau.
“Indonesia telah menjadi pemimpin dalam sektor energi terbarukan, dan kantor bersama ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung percepatan pemanfaatan energi air,” ujarnya.
Kolaborasi ini, menurut Turnbull, akan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon global. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, akan sangat diperlukan untuk mewujudkan potensi besar energi air di Indonesia.
Nasri Sebayang, Ketua Dewan Pengawas INAHA, menambahkan bahwa energi hidro akan menjadi komponen penting dalam mencapai target net zero emissions Indonesia pada tahun 2060.
"Kolaborasi ini akan menjadi pendorong utama untuk pengembangan kapasitas pembangkit energi air di masa depan," tutupnya.