SUARAJATIM - Kolaborasi PT PLN (Persero) dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) semakin diperkuat untuk mempercepat layanan ketenagalistrikan. Inisiatif ini diwujudkan melalui penandatanganan adendum Perjanjian Kerja Sama di Malang. Fokus utamanya adalah menyediakan solusi listrik terintegrasi guna mendukung iklim investasi.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM, Tirta Nugraha Mursitama, menekankan pentingnya kemitraan ini. “Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan koordinasi dan sinergi dengan semua pihak,” ujar Tirta dalam agenda Diplomasi Investasi.
Bentuk konkretnya adalah pembentukan Liaison Officer Desk PLN di kantor BKPM. Layanan ini berfungsi sebagai one-stop electricity solution. Calon investor dapat mengakses informasi kelistrikan dan berkoordinasi mengenai ketersediaan infrastruktur listrik dengan lebih mudah.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Prianto, menyatakan kesiapan PLN mendukung iklim investasi. “PLN memastikan ketersediaan daya dan dukungan kelistrikan yang andal untuk menunjang kebutuhan investasi di tanah air,” tegas Adi.
Kolaborasi ini juga membuka peluang investasi di sektor energi baru terbarukan. Peluang ini selaras dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. RUPTL menargetkan penambahan kapasitas pembangkit 69,5 gigawatt, dengan porsi 76% berasal dari EBT dan storage.
“RUPTL hijau ini menghadirkan kepastian dan kemudahan bagi investor, sekaligus mendorong pengembangan proyek energi bersih di seluruh Indonesia,” tutup Adi. Langkah ini menjadi fondasi pengembangan energi bersih serta penguatan kemandirian energi nasional.
![]() |
Penandatanganan Adendum Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penyediaan Tenaga Listrik dan Percepatan Investasi di Sektor Ketenagalistrikan oleh Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tirta Nugraha Mursitama (kanan) dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto (kiri) yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur, Kamis (16/10). |
Bentuk konkretnya adalah pembentukan Liaison Officer Desk PLN di kantor BKPM. Layanan ini berfungsi sebagai one-stop electricity solution. Calon investor dapat mengakses informasi kelistrikan dan berkoordinasi mengenai ketersediaan infrastruktur listrik dengan lebih mudah.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Prianto, menyatakan kesiapan PLN mendukung iklim investasi. “PLN memastikan ketersediaan daya dan dukungan kelistrikan yang andal untuk menunjang kebutuhan investasi di tanah air,” tegas Adi.
Kolaborasi ini juga membuka peluang investasi di sektor energi baru terbarukan. Peluang ini selaras dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. RUPTL menargetkan penambahan kapasitas pembangkit 69,5 gigawatt, dengan porsi 76% berasal dari EBT dan storage.
“RUPTL hijau ini menghadirkan kepastian dan kemudahan bagi investor, sekaligus mendorong pengembangan proyek energi bersih di seluruh Indonesia,” tutup Adi. Langkah ini menjadi fondasi pengembangan energi bersih serta penguatan kemandirian energi nasional.