PLN Dorong Upaya Pengentasan Stunting Melalui Program Zero Stunting Eggcellent di Malang

SUARAJATIM - PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah untuk menekan angka stunting di Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Zero Stunting Eggcellent.

Petugas PLN membagikan telur gratis kepada salah satu anak terindikasi stunting di Desa Karangkates, Kabupaten Malang (10/10) dalam Program Zero Stunting Eggcellent. Guna memperbaiki asupan gizi, sebanyak 250 anak terindikasi stunting secara kontinyu selama 6 bulan akan diberikan telur gratis yang merupakan hasil budi daya ayam petelur pemberian PLN.


Program ini, yang resmi diluncurkan di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berfokus pada peningkatan akses gizi anak-anak dengan memberikan sumber protein tambahan berupa telur bagi mereka yang terindikasi stunting.

Pemberdayaan Masyarakat Lewat Peternakan Ayam Petelur
Dalam program ini, PLN mendistribusikan 2.000 ekor ayam petelur kepada kelompok masyarakat Desa Karangkates. Telur yang dihasilkan tidak hanya dibagikan secara gratis kepada 250 anak setiap harinya selama enam bulan, tetapi juga dijual sebagai upaya kemandirian ekonomi bagi pengelola ternak. Hal ini memungkinkan desa untuk membiayai kebutuhan pakan ayam dan keberlanjutan program.

Hermin, salah satu warga setempat, mengungkapkan rasa syukurnya atas dampak program ini. “Anak saya sekarang terbiasa mengonsumsi protein harian dari telur gratis ini, sangat membantu untuk kecukupan gizi,” tuturnya dengan penuh semangat. Dukungan serupa datang dari Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, yang menyatakan apresiasinya atas bantuan PLN dalam mengurangi angka stunting.

“Ini adalah amanah kemanusiaan. Warga terbantu dengan pemasukan dari penjualan telur, anak-anak terbantu asupan gizinya, dan telur juga bisa dibeli dengan harga murah. Kami ucapkan terima kasih kepada PLN, semoga program ini terus berlanjut sehingga bukan hanya memberikan dampak signifikan dalam pengentasan stunting, namun juga menciptakan ekonomi sirkular di Desa Karangkates dan sekitarnya,” ujar Didik.

Pendekatan Holistik PLN untuk Mengatasi Stunting di Indonesia
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2024, PLN telah memberikan bantuan kepada 1.533 anak melalui program penanganan stunting di berbagai daerah di Indonesia.
Tamsin, salah satu anggota Kelompok Masyarakat Desa Karangkates, Kabupaten Malang sedang memanen telur dari ayam petelur program Zero Stunting Eggcellent. Dalam program ini, PLN memberikan dua ribu ayam petelur kepada kelompok masyarakat desa untuk dibudidayakan. Hasil telur dari budi daya tersebut selanjutnya dibagikan gratis kepada anak-anak terindikasi stunting di wilayah itu, sementara sisanya dijual kepada masyarakat sehingga menciptakan ekonomi sirkular untuk warga desa.

Pendekatan yang diterapkan bukan hanya berupa bantuan nutrisi tambahan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

“Pendekatan holistik dalam menangani stunting ini mencakup lebih dari sekadar edukasi gizi dan pemberian nutrisi tambahan. PLN juga memberdayakan masyarakat setempat melalui program yang menciptakan ekonomi sirkular, bekerja sama dengan yayasan serta Non-Governmental Organization (NGO) yang berpengalaman,” jelas Darmawan.

Darmawan menambahkan bahwa sejak diluncurkan pada Juli 2024, program Zero Stunting Eggcellent telah mencetak 40 kader desa yang aktif memastikan distribusi telur serta pemeriksaan kesehatan anak berjalan sesuai rencana.

Dari program ini, kelompok pengelola ternak dapat memperoleh pendapatan hingga Rp1,8 juta per hari, yang digunakan untuk biaya operasional dan keberlanjutan program.

Membangun Model Program Berkelanjutan untuk Pengentasan Stunting
PLN berharap program Zero Stunting Eggcellent dapat menjadi model yang diterapkan di wilayah lain, dengan tujuan memberikan dampak luas pada penurunan angka stunting secara nasional.
Sebanyak 40 kader Desa Karangkates, Kabupaten Malang tengah mendapatkan pelatihan terkait stunting dari dinas kesehatan setempat. Kader-kader tersebut bertugas untuk mengawal keberlanjutan program Zero Stunting Eggcellent, seperti memastikan distribusi telur berjalan lancar dan melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara berkala.

Program ini akan terus dievaluasi untuk memastikan pertumbuhan anak-anak yang terlibat dapat optimal, serta mendukung gizi masyarakat secara umum melalui penjualan telur dengan harga subsidi.

“Selain untuk anak-anak, telur dari program ini juga dijual dengan harga subsidi kepada warga miskin sekitar desa, dengan harapan bisa meningkatkan asupan gizi masyarakat secara umum,” tambah Darmawan.

Dengan adanya program ini, PLN tidak hanya berperan dalam menyediakan energi, tetapi juga berkontribusi dalam kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan asupan gizi lebih baik.

LihatTutupKomentar