PLN dan Huawei Berkolaborasi dalam Pengembangan Teknologi Kelistrikan Baru

PLN Huawei
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menerangkan, sejak dibentuk 5 bulan lalu, JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa pilot project.

Jakarta, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) terus melangkah maju dalam transformasi digital dan pengembangan teknologi sistem kelistrikan sejalan dengan transisi energi. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah kemitraan dengan PT Huawei Tech Investment dalam proyek Joint Innovation Center (JIC), yang akan menjadi landasan untuk mengembangkan teknologi baru dalam bidang ICT.


Dalam acara Peringatan Capaian JIC di Jakarta Selatan pada Kamis (25/04), Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan dan inovasi yang telah dilakukan JIC sejak resmi beroperasi pada November 2023. Menurutnya, kolaborasi ini menandai sebuah tonggak sejarah dalam upaya global untuk menghadapi krisis perubahan iklim.

"Dengan JIC, kami ingin mengidentifikasi setiap tantangan teknis, strategis, operasional, dan investasi yang dihadapi, sehingga kami dapat mengatasi, meredam, dan mengelola tantangan tersebut untuk mencapai misi transisi energi," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan bahwa sejak dibentuk 5 bulan yang lalu, JIC telah memberikan kontribusi signifikan melalui beberapa proyek uji coba, seperti penerapan teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS), yang digabungkan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS). Di masa depan, JIC juga akan fokus pada pengembangan inspeksi jaringan transmisi pintar, operasi jaringan digital, dan peningkatan SDM yang terampil dalam teknologi terbaru.

Lebih lanjut, Darmawan menyatakan bahwa keberadaan JIC juga akan mendukung skema Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan (ARED) untuk mempercepat transisi energi. Melalui ARED, PLN bertujuan membangun sistem kelistrikan yang handal dengan jaringan pintar untuk mengintegrasikan pembangkitan, transmisi, distribusi, dan pelayanan pelanggan.

"Dengan jaringan pintar, kami dapat mengatur penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai beban dasar untuk mengatasi tantangan dari energi terbarukan yang bersifat intermiten. Ini juga memungkinkan kami untuk mengalirkan listrik dari sumber energi terbarukan dari lokasi yang jauh ke pusat permintaan," tambah Darmawan.

Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei, David Sun, berharap bahwa pencapaian JIC akan memberikan manfaat yang besar bagi industri kelistrikan di Indonesia, terutama bagi PLN, dengan meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan.

"Dalam mendorong transformasi digital di PLN, JIC memiliki peran yang sangat penting. Salah satu kontribusi kami adalah pengembangan 1FMS yang kami yakini akan menjadi standar kelas dunia di masa mendatang," kata David Sun.(*)

 

Ikuti berita PLN dari Google News

LihatTutupKomentar