Sinarti (kanan), salah satu srikandi PLN ULP Tanah Merah saat menjaga keandalan pasokan listrik saat momen pergantian tahun 2024 pada salah satu gereja yang ada di Boven Digoel, Papua Selatan. |
Suarajatim.com - Dalam rangka peringatan Hari Kartini, semangat para Srikandi PLN terus berkobar untuk berperan aktif dalam menerangi seluruh negeri. Mereka telah menorehkan kisah heroik dalam menjaga terang di berbagai daerah, termasuk yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menegaskan apresiasi mendalam terhadap para Srikandi PLN yang dengan dedikasi tinggi melayani masyarakat. "Srikandi PLN merupakan katalis penting dalam mendukung kinerja perusahaan dan memiliki tanggung jawab serta hak yang sama dengan rekan-rekannya yang laki-laki," kata Darmawan.
Salah satu contoh perjuangan nyata datang dari Rathy Shinta Utami, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, Sulawesi Selatan. Saat libur Idul Fitri 1445 H, Rathy dan timnya dengan sigap melakukan perbaikan jaringan listrik yang rusak akibat bencana tanah longsor di Desa Lembang Kole Palian, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun jaringan PLN mengalami kerusakan yang menyebabkan gangguan listrik bagi 1.467 pelanggan," ungkap Rathy. Meskipun menghadapi medan berat dan cuaca ekstrem, Rathy dan timnya berhasil memperbaiki kerusakan sehingga masyarakat dapat menikmati listrik lagi pada malam harinya.
Made Ratna, anggota Srikandi PLN di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wakatobi, Sulawesi Tenggara, juga berbagi pengalaman menghadirkan listrik bagi 180 keluarga di Desa Sombano dan Pulau Kapota yang terisolir di gugusan pulau di Wakatobi. "Meski tidak mudah, melihat daerah 3T berhasil dilistriki membuat saya merasa bangga dan bersyukur. Anak-anak di sana kini bisa belajar di malam hari," ujarnya.
Sementara itu, Sinarti, anggota Srikandi PLN di ULP Tanah Merah, Papua Selatan, turut menjaga keandalan listrik di daerah terisolir. Pada malam pergantian tahun, ia bersama timnya menjaga keandalan listrik di salah satu gereja di Kabupaten Boven Digoel yang berbatasan dengan Papua Nugini.
“Meskipun harus rela tidak pulang kampung dan kehilangan momen bersama keluarga, saya merasa bangga menjalankan tugas ini. Melihat wajah bahagia masyarakat saat memiliki listrik membuat saya bersyukur,” ucap Sinarti.(*)
Ikuti berita PLN dari Google News