SUARAJATIM - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan apresiasi atas kesiapan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU). Bahlil memastikan bahwa masyarakat di kawasan Indonesia timur, khususnya Maluku dan Maluku Utara, dapat menikmati pasokan listrik yang andal dan tanpa gangguan.
![]() |
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke ruang _Control Room_ PLTMG BMPP Nusantara 1 Waai, Pulau Ambon, Provinsi Maluku pada Rabu (18/12) |
"Saya akui fasilitas yang dimiliki PLN UIW MMU ini sangat mumpuni. Saya dapat pastikan dengan kesiapan yang dilakukan oleh teman-teman PLN untuk Natal dan Tahun Baru, insyaAllah listrik aman," kata Bahlil saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 Waai di Pulau Ambon, Provinsi Maluku, pada Rabu (18/12).
Bahlil juga memastikan bahwa pasokan energi primer pembangkit untuk wilayah Kepulauan Maluku dalam kondisi aman. Cadangan energi dipastikan cukup hingga 20 Hari Operasi (HOP), menjamin stabilitas pasokan selama perayaan berlangsung.
"Tadi saya sudah ngobrol dengan General Manager PLN UIW MMU terkait ketersediaan pasokan listrik menjelang Nataru. Tadi saya langsung ngecek PLTMG, ternyata luar biasa. Ada 60 Mega Watt (MW), jadi kapasitas yang terpasang di Pulau Ambon ini ada sekitar kurang lebih 100 MW. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan, supply bahan bakar gas cukup untuk 20 hari,” ungkapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN telah mempersiapkan pengamanan pasokan listrik untuk Nataru sejak jauh hari. Persiapan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari asesmen hingga pemeliharaan infrastruktur kelistrikan di seluruh wilayah.
"Dalam menghadapi momen Nataru kali ini, kami telah melakukan upaya preventif dari berbagai sisi agar jalannya ibadah dapat berlangsung khidmat, dan perayaan Natal serta Tahun Baru terlaksana dengan nyaman dan tanpa gangguan," jelas Darmawan.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, turut menyampaikan bahwa sistem kelistrikan di Kepulauan Maluku siap menghadapi beban puncak selama Nataru. Saat ini, daya mampu pasok pembangkit untuk sistem Maluku mencapai 236,48 MW dengan beban puncak diperkirakan sebesar 133,49 MW. Sementara di Maluku Utara, daya mampu pasok sebesar 150,91 MW dengan beban puncak sekitar 114,49 MW.
Personel Siaga dan Peralatan Penunjang
PLN UIW MMU telah menyiapkan berbagai peralatan penunjang untuk menjamin kelancaran pasokan listrik, termasuk:
- 29 Unit Gardu Bergerak (UGB)
- 10 Unit Uninterruptible Power Supply (UPS)
- 63 Unit Genset
- 1 Unit Kabel Bergerak (UKB)
Selain itu, PLN mengerahkan 1.250 personel siaga dan 20 tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang ditempatkan di 203 posko di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Mobilitas mereka didukung oleh 156 unit mobil dan 64 unit motor.
"Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan memastikan pasokan listrik aman dan andal sepanjang perayaan Nataru tahun ini," tutup Awat.