SUARAJATIM - Gubernur Bali, I Wayan Koster, memberikan apresiasi tinggi kepada PT PLN (Persero) atas respons cepat dan koordinasi solid dalam mengatasi gangguan sistem kelistrikan di Pulau Dewata, Jumat (2/5). Gangguan yang terjadi pagi itu langsung ditangani secara intensif melalui rapat virtual oleh jajaran direksi PLN, dipimpin langsung Direktur Utama Darmawan Prasodjo.
Koster menyebut, PLN bekerja tanpa henti dengan melibatkan ratusan personel di lapangan. "Dalam waktu kurang dari 12 jam, listrik di Bali sudah pulih total. Saya apresiasi langkah sigap PLN, termasuk laporan transparan dari Dirut yang hampir tiap jam mengabarkan progres perbaikan," ujarnya. Menurut Gubernur, kecepatan ini mencerminkan komitmen PLN dalam menjaga keandalan infrastruktur vital, terutama di daerah pariwisata kelas dunia seperti Bali.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan gangguan terjadi akibat kerusakan pada saluran transmisi 150 kV. Tim teknis dikerahkan untuk memperbaiki jaringan, termasuk memastikan pasokan listrik ke rumah sakit, bandara, dan pusat kegiatan vital. "Kami turun langsung ke lokasi untuk memastikan proses perbaikan berjalan optimal. Permohonan maaf kami sampaikan kepada masyarakat Bali, sekaligus terima kasih atas dukungan selama pemulihan," kata Darmawan.
PLN mencatat, pemulihan listrik melibatkan 250 personel yang bekerja di 15 titik gangguan. Pemadaman bergilir diterapkan untuk mempercepat perbaikan, dengan prioritas pada fasilitas kesehatan dan transportasi. Langkah ini berhasil mengembalikan 95% pasokan listrik dalam 6 jam, dan 100% normal sebelum tengah malam.
Koster menilai kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan BUMN seperti PLN menjadi kunci keberhasilan penanganan darurat. "Ini bukti sinergi yang solid. Ke depan, sistem pemantauan dan mitigasi risiko harus lebih diperkuat agar gangguan serupa bisa diminimalisir," ucapnya.
Darmawan menambahkan, PLN akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memasang teknologi pemantauan berbasis real-time untuk antisipasi gangguan di masa datang. Langkah ini sejalan dengan rencana transformasi PLN dalam meningkatkan keandalan listrik, khususnya di daerah strategis seperti Bali.
![]() |
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) ketika memimpin langsung rapat pemulihan sistem kelistrikan Bali di PLTDG Pesanggaran pada Sabtu pagi (3/5). |
Dukungan untuk Event Internasional
Gubernur menekankan pentingnya menjaga stabilitas listrik mengingat Bali kerap menjadi tuan rumah acara berskala global. Salah satunya, kompetisi panjat tebing internasional IFSC Climbing World Cup yang akan digelar dalam waktu dekat. "Saya sudah minta PLN terus tingkatkan kesiapan sistem. Bali tidak hanya jadi destinasi wisata, tapi juga pusat event dunia yang membutuhkan infrastruktur andal," tegas Koster.Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan gangguan terjadi akibat kerusakan pada saluran transmisi 150 kV. Tim teknis dikerahkan untuk memperbaiki jaringan, termasuk memastikan pasokan listrik ke rumah sakit, bandara, dan pusat kegiatan vital. "Kami turun langsung ke lokasi untuk memastikan proses perbaikan berjalan optimal. Permohonan maaf kami sampaikan kepada masyarakat Bali, sekaligus terima kasih atas dukungan selama pemulihan," kata Darmawan.
PLN mencatat, pemulihan listrik melibatkan 250 personel yang bekerja di 15 titik gangguan. Pemadaman bergilir diterapkan untuk mempercepat perbaikan, dengan prioritas pada fasilitas kesehatan dan transportasi. Langkah ini berhasil mengembalikan 95% pasokan listrik dalam 6 jam, dan 100% normal sebelum tengah malam.
Koster menilai kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan BUMN seperti PLN menjadi kunci keberhasilan penanganan darurat. "Ini bukti sinergi yang solid. Ke depan, sistem pemantauan dan mitigasi risiko harus lebih diperkuat agar gangguan serupa bisa diminimalisir," ucapnya.
Darmawan menambahkan, PLN akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memasang teknologi pemantauan berbasis real-time untuk antisipasi gangguan di masa datang. Langkah ini sejalan dengan rencana transformasi PLN dalam meningkatkan keandalan listrik, khususnya di daerah strategis seperti Bali.